6 Pembicara Manajemen Pengetahuan: Optimalisasi Sharing Knowledge di Kantor

Nur Aisyah
19 Oct 2024
4 read

Pernahkah Anda merasa bahwa pengetahuan di kantor Anda tidak tersebar merata? Atau mungkin Anda kesulitan mengelola dan membagikan informasi penting antar tim? Jika ya, Anda tidak sendirian. Manajemen pengetahuan adalah tantangan yang dihadapi banyak perusahaan modern.

Life Skills Indonesia (by Satu Persen) hadir sebagai platform terdepan dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Sejak 2019, kami telah menyelenggarakan lebih dari 250 webinar dan pelatihan online serta lebih dari 50 seminar offline untuk B2B, dengan total lebih dari 16.000 peserta. Kami menawarkan berbagai topik pelatihan, termasuk manajemen pengetahuan, soft skills, dan produktivitas.

Kami percaya bahwa pengetahuan adalah aset berharga bagi setiap organisasi. Tapi, tanpa strategi yang tepat, pengetahuan bisa jadi hanya tersimpan dalam "silo-silo" individu. Lalu, bagaimana cara mengoptimalkan sharing knowledge di kantor? Mari kita simak insight dari enam pembicara ahli kami!

Profil Pembicara Manajemen Pengetahuan

1. Muhammad Syibbli Z, M.Psi., Psikolog

Muhammad Syibbli Z adalah Psikolog Klinis Dewasa yang aktif membagikan konten di media sosial. Sebagai konsultan di PT Theta Digital Integrasi dan coach di berbagai instansi, beliau memiliki pengalaman luas dalam manajemen pengetahuan.

Keahlian dan topik:

  • Produktivitas dan manajemen waktu
  • Mengatasi overthinking di tempat kerja
  • Emotional management untuk optimalisasi kinerja
  • Menciptakan lingkungan kerja yang sehat

Dengan pendekatan yang praktis dan relevan, Muhammad Syibbli Z dapat membantu organisasi Anda menciptakan budaya berbagi pengetahuan yang efektif.

2. Herdiana Muktikanti, M.Psi., Psikolog

Herdiana Muktikanti adalah lulusan S2 Psikologi Profesional dari Universitas Indonesia. Pengalamannya dalam pembuatan modul pembentukan karakter dan psikoedukasi sangat berharga dalam konteks manajemen pengetahuan.

Keahlian dan topik:

  • Komunikasi asertif dalam sharing knowledge
  • Membangun kebiasaan berbagi informasi
  • Emotional management untuk kolaborasi tim
  • Mindfulness dalam proses pembelajaran organisasi

Herdiana dapat membantu organisasi Anda mengembangkan strategi manajemen pengetahuan yang efektif dan berkelanjutan.

3. Ni Putu Mayda Anggarini Artana, M.Psi., Psikolog

Ni Putu Mayda adalah lulusan magister profesi psikolog klinis dari Universitas Indonesia. Pengalamannya dalam menangani masalah hubungan dan dunia kerja sangat relevan dengan tantangan manajemen pengetahuan.

Keahlian dan topik:

  • Mengembangkan growth mindset dalam organisasi
  • Meningkatkan proaktivitas dalam berbagi pengetahuan
  • Membangun hubungan baik antar tim untuk optimalisasi sharing knowledge
  • Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pembelajaran

Ni Putu Mayda dapat membantu organisasi Anda menciptakan budaya belajar yang positif dan produktif.

4. Hilma Ramadina, M.Psi., Psikolog

Hilma Ramadina adalah Psikolog Klinis Dewasa lulusan Universitas Indonesia. Dengan pengalaman memberikan psikoedukasi di lebih dari 50 acara sejak 2021, beliau memiliki wawasan mendalam tentang manajemen pengetahuan.

Keahlian dan topik:

  • Meningkatkan kepercayaan diri dalam berbagi pengetahuan
  • Teknik public speaking untuk presentasi internal
  • Komunikasi asertif dalam transfer pengetahuan
  • Membangun hubungan interpersonal untuk kolaborasi tim

Hilma dapat membantu karyawan Anda mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sharing knowledge yang efektif.

5. Maria Fionna Callista, M.Psi., Psikolog

Maria Fionna Callista adalah Psikolog Klinis Dewasa dengan pengalaman luas dalam memberikan psikoedukasi melalui berbagai platform.

Keahlian dan topik:

  • Employee Assistance Program (EAP) untuk mendukung manajemen pengetahuan
  • Personal branding dalam konteks berbagi expertise
  • Menciptakan kesehatan mental yang baik di tempat kerja
  • Manajemen waktu untuk optimalisasi pembelajaran dan sharing

Maria dapat membantu organisasi Anda mengintegrasikan manajemen pengetahuan ke dalam strategi pengembangan karyawan yang lebih luas.

6. Ines Rinera, M.Psi., Psikolog

Ines Rinera adalah Psikolog Klinis dengan pengalaman luas dalam psikoedukasi, workshop, dan seminar.

Keahlian dan topik:

  • Mindfulness dan meditasi untuk meningkatkan fokus dalam pembelajaran
  • Teknik mengatasi stres dalam proses berbagi pengetahuan
  • Komunikasi asertif untuk transfer pengetahuan yang efektif
  • Menciptakan keseimbangan kerja-hidup dalam konteks pembelajaran berkelanjutan

Ines dapat membantu karyawan Anda mengatasi hambatan psikologis dalam proses berbagi dan menerima pengetahuan.

Mengapa Memilih Life Skills Indonesia (by Satu Persen)?

Life Skills Indonesia (by Satu Persen) menawarkan pendekatan unik dalam pelatihan manajemen pengetahuan:

  1. Berbasis penelitian: Setiap topik dibahas secara mendalam, didukung oleh data dan penelitian terkini.
  2. Studi kasus relevan: Kami menggunakan contoh nyata yang sesuai dengan kondisi perusahaan Anda.
  3. Praktis dan aplikatif: Solusi yang kami tawarkan dapat langsung diterapkan di tempat kerja.
  4. Profesional dan menyenangkan: Materi disampaikan dengan cara yang engaging dan mudah dipahami.

Tertarik untuk mengoptimalkan manajemen pengetahuan di organisasi Anda? Hubungi kami melalui WhatsApp di 0851-5079-3079 atau kunjungi website kami di https://lifeskills.id/ anda juga dapat mengirimkan email di [email protected]t

Bersama Life Skills Indonesia (by Satu Persen), mari kita tingkatkan kualitas SDM organisasi Anda melalui manajemen pengetahuan yang efektif!

FAQ

1. Apa itu manajemen pengetahuan?
Manajemen pengetahuan adalah proses menciptakan, membagikan, menggunakan, dan mengelola pengetahuan dan informasi dalam sebuah organisasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing perusahaan.

2. Mengapa manajemen pengetahuan penting bagi perusahaan?
Manajemen pengetahuan membantu perusahaan menghindari "reinventing the wheel", mempercepat pengambilan keputusan, meningkatkan inovasi, dan mempertahankan pengetahuan kritis meskipun ada pergantian karyawan.

3. Bagaimana cara memulai program manajemen pengetahuan di perusahaan?
Mulailah dengan mengidentifikasi pengetahuan kritis dalam organisasi, menciptakan budaya berbagi, menyediakan platform untuk kolaborasi, dan mendorong partisipasi karyawan melalui insentif dan pengakuan.

4. Apa tantangan umum dalam implementasi manajemen pengetahuan?
Tantangan umum meliputi resistensi karyawan, kurangnya dukungan manajemen, kesulitan mengukur ROI, dan memilih teknologi yang tepat untuk mendukung inisiatif.

5. Bagaimana pelatihan dari Life Skills Indonesia dapat membantu?
Pelatihan kami membantu organisasi mengatasi hambatan psikologis dan budaya dalam berbagi pengetahuan, mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berkelanjutan.

6. Apakah ada tools khusus untuk manajemen pengetahuan?
Ya, ada berbagai tools seperti wiki perusahaan, platform kolaborasi online, sistem manajemen dokumen, dan software social networking perusahaan. Pemilihan tool harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik organisasi.

7. Bagaimana cara mengukur keberhasilan program manajemen pengetahuan?
Keberhasilan dapat diukur melalui indikator seperti peningkatan produktivitas, pengurangan waktu pelatihan karyawan baru, peningkatan inovasi, dan survei kepuasan karyawan terkait akses terhadap informasi yang dibutuhkan.

8. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari program manajemen pengetahuan?
Hasil dapat bervariasi tergantung pada ukuran organisasi dan kompleksitas program. Beberapa manfaat mungkin terlihat dalam beberapa bulan, sementara dampak penuh mungkin memerlukan waktu 1-2 tahun atau lebih.