Pelatihan Fear of Failure Surabaya: Mengubah Ketakutan Karyawan Menjadi Growth Mindset

Ahmad Faris Maulana
27 Oct 2025
8 read

Key Takeaways

  • Ketakutan akan kegagalan (fear of failure) adalah penghambat utama inovasi dan produktivitas, membuat karyawan cenderung "bermain aman" dan menghindari pengambilan risiko.
  • Pelatihan fear of failure membantu karyawan mengidentifikasi akar ketakutan mereka, baik yang bersifat personal maupun yang timbul dari kultur perusahaan.
  • Workshop ini bertujuan menggeser pola pikir dari fixed mindset (ketakutan dihakimi) menjadi growth mindset (melihat kegagalan sebagai proses belajar).
  • Manfaat utama bagi perusahaan mencakup peningkatan inovasi, pengambilan keputusan yang lebih cepat, resiliensi tim yang lebih kuat, dan terciptanya psychological safety.
  • Di lingkungan bisnis Surabaya yang kompetitif, pelatihan ini sangat krusial untuk membangun tim yang adaptif dan berani menghadapi tantangan pasar yang dinamis.

Bayangkan sebuah skenario rapat di perusahaan Anda. Seorang karyawan yang Anda tahu cerdas dan potensial, terlihat ragu-ragu. Ia memiliki ide yang mungkin bisa mengubah arah proyek, namun ia memilih diam. Di sisi lain, sebuah proyek berjalan lambat karena tim terlalu berhati-hati, menghabiskan waktu berlebihan untuk analisis agar "tidak salah langkah".

Ini adalah gejala umum dari masalah yang seringkali tidak terucapkan di dunia kerja: ketakutan akan kegagalan atau fear of failure.

Ini bukan sekadar rasa malu atau kurang percaya diri. Ini adalah kekhawatiran yang melumpuhkan terhadap konsekuensi negatif dari sebuah kesalahan. Karyawan takut dihakimi, kehilangan reputasi, ditegur atasan, atau bahkan menghambat karier mereka. Akibatnya? Inovasi terhenti. Karyawan memilih melakukan pekerjaan medioker yang aman daripada mengambil risiko cerdas yang bisa membawa terobosan. Produktivitas menurun bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena dilumpuhkan oleh keraguan.

Di kota yang bergerak secepat Surabaya, di mana persaingan bisnis menuntut kecepatan, adaptasi, dan inovasi yang konstan, "bermain aman" bukanlah strategi untuk menang. "Bermain aman" berarti tertinggal.

Perusahaan Anda membutuhkan tim yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berani. Berani mencoba, berani bersuara, dan yang terpenting, berani belajar dari kesalahan. Inilah mengapa program pelatihan atau workshop yang fokus mengatasi fear of failure bukan lagi sekadar program "nice to have". Ini adalah intervensi strategis untuk membuka potensi penuh tim Anda dan memastikan kelangsungan bisnis di tengah pasar yang menantang.

Manfaat Utama Workshop Mengatasi Fear of Failure bagi Karyawan

Menginvestasikan waktu untuk pelatihan ini memberikan dampak signifikan, tidak hanya pada individu tetapi juga pada kesehatan organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah lima manfaat utama yang bisa Anda harapkan:

1. Mengidentifikasi Akar Masalah dan Membangun Kesadaran Diri

Banyak karyawan tidak menyadari bahwa keputusan mereka didorong oleh ketakutan. Workshop yang efektif membantu peserta untuk melakukan refleksi mendalam. Apakah mereka takut karena pengalaman buruk di masa lalu? Apakah mereka merasa tekanan dari ekspektasi yang tidak realistis? Atau apakah kultur perusahaan secara tidak sadar menghukum kesalahan? Dengan kesadaran diri (self-awareness) ini, karyawan dapat mulai memisahkan antara risiko yang dipersepsikan dan risiko yang sebenarnya. Bagi perusahaan, ini berarti karyawan mulai membuat keputusan berdasarkan data dan logika, bukan emosi atau ketakutan.

2. Menggeser Pola Pikir dari Fixed Menjadi Growth Mindset

Psikolog Carol Dweck mempopulerkan konsep fixed mindset (keyakinan bahwa bakat dan kecerdasan itu statis) dan growth mindset (keyakinan bahwa kemampuan dapat dikembangkan). Karyawan dengan fixed mindset melihat kegagalan sebagai bukti kekurangan mereka. Sebaliknya, karyawan dengan growth mindset melihat kegagalan sebagai data, umpan balik, dan bagian penting dari proses belajar. Workshop ini secara aktif melatih peserta untuk mengadopsi growth mindset, mengubah narasi internal mereka dari "Saya gagal" menjadi "Saya sedang belajar".

3. Meningkatkan Resiliensi dan Kemampuan Bangkit Kembali

Di dunia bisnis, kegagalan tidak bisa dihindari seratus persen. Proyek akan gagal, target tidak tercapai, dan klien akan komplain. Yang membedakan tim yang sukses dan yang tidak adalah resiliensi atau daya lenting mereka. Pelatihan ini membekali karyawan dengan alat psikologis untuk memproses kemunduran, mengelola emosi negatif yang muncul, dan memfokuskan kembali energi mereka pada solusi. Hasilnya adalah tim yang tidak mudah patah arang saat menghadapi tantangan, melainkan semakin kuat setelah melewatinya.

4. Mendorong Inovasi dan Pengambilan Risiko yang Sehat

Inovasi adalah anak kandung dari eksperimen, dan eksperimen selalu mengandung risiko kegagalan. Jika budaya perusahaan Anda menghukum kegagalan, Anda secara efektif sedang membunuh inovasi. Workshop ini membantu menciptakan pemahaman bersama bahwa ada perbedaan antara kegagalan karena kelalaian dan kegagalan sebagai hasil dari upaya mencoba hal baru. Karyawan akan merasa lebih aman untuk mengusulkan ide-ide "di luar kotak", melakukan uji coba skala kecil, dan mengambil risiko yang diperhitungkan. Bagi perusahaan, ini adalah bahan bakar utama untuk pertumbuhan.

5. Membangun Keamanan Psikologis (Psychological Safety) dalam Tim

Salah satu manfaat terbesar dari pelatihan ini, terutama jika dilakukan dalam satu tim, adalah terciptanya psychological safety. Ini adalah keyakinan bahwa seseorang tidak akan dihukum atau dipermalukan karena mengemukakan ide, pertanyaan, kekhawatiran, atau kesalahan. Ketika karyawan secara terbuka mendiskusikan ketakutan mereka dalam lingkungan yang difasilitasi secara profesional, mereka menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Ini membangun empati dan kepercayaan. Komunikasi tim menjadi lebih jujur, kolaborasi meningkat, dan masalah dapat diidentifikasi lebih dini sebelum menjadi krisis.

Mengapa Pelatihan Fear of Failure Sangat Dibutuhkan di Surabaya?

Sebagai hub ekonomi utama di Indonesia bagian timur, Surabaya memiliki karakteristik unik yang membuat isu fear of failure menjadi sangat relevan. Lingkungan bisnis di kota ini tidak hanya kompetitif tetapi juga sangat dinamis.

1. Tuntutan Persaingan Bisnis yang Ketat

Surabaya adalah rumah bagi industri manufaktur, perdagangan besar, logistik, dan kini startup teknologi yang berkembang pesat. Persaingan di sektor-sektor ini sangat ketat. Perusahaan yang lambat beradaptasi atau gagal berinovasi akan cepat tertinggal. Untuk tetap menjadi yang terdepan, perusahaan di Surabaya membutuhkan karyawan yang proaktif, berani mengambil inisiatif, dan cepat belajar dari pergerakan pasar. Kultur yang dilumpuhkan oleh fear of failure akan membuat perusahaan menjadi reaktif alih-alih proaktif.

2. Pusat Tenaga Kerja yang Beragam

Sebagai kota metropolitan, Surabaya menarik tenaga kerja dari berbagai daerah dengan latar belakang yang beragam. Termasuk di dalamnya adalah generasi Milenial dan Gen Z yang kini mendominasi angkatan kerja. Generasi ini dikenal sangat menghargai pertumbuhan pribadi dan lingkungan kerja yang suportif. Mereka mencari tempat kerja yang tidak hanya memberikan gaji, tetapi juga kesempatan untuk belajar dan berkembang. Kultur yang kaku dan penuh ketakutan akan membuat Anda kehilangan talenta-talenta terbaik ini ke tangan kompetitor.

3. Tuntutan Efisiensi dan Kecepatan

Banyak bisnis di Surabaya, khususnya di bidang manufaktur dan logistik, beroperasi dengan margin yang ketat dan tuntutan efisiensi tinggi. Dalam lingkungan seperti ini, kesalahan sering dianggap sebagai pemborosan biaya. Namun, jika penekanan pada "tanpa kesalahan" menjadi berlebihan, karyawan akan takut untuk menyarankan perbaikan proses atau mencoba metode baru yang mungkin lebih efisien dalam jangka panjang, hanya karena takut gagal dalam implementasi awalnya. Pelatihan ini membantu menyeimbangkan antara kebutuhan efisiensi dan kebutuhan inovasi.

4. Membangun Kepemimpinan yang Adaptif

Untuk menghadapi dinamika di atas, Surabaya membutuhkan jajaran pemimpin dan manajer yang kuat. Pemimpin yang baik tidak hanya memberi perintah, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana timnya merasa aman untuk berprestasi. Pelatihan fear of failure seringkali sangat penting bagi level manajerial, membekali mereka cara memberikan umpan balik yang konstruktif dan cara merespons kesalahan tim dengan cara yang membangun, bukan menjatuhkan.

Cara Mengadakan Workshop Fear of Failure yang Efektif di Perusahaan Anda

Untuk memastikan pelatihan ini memberikan dampak maksimal dan bukan sekadar formalitas, ada beberapa langkah praktis yang perlu dipertimbangkan oleh tim HR atau manajemen:

Sesuaikan Materi dengan Kebutuhan Spesifik Tim Anda

Fear of failure bisa bermanifestasi secara berbeda di setiap departemen. Tim Sales mungkin takut kehilangan klien besar, tim R&D mungkin takut prototipe-nya gagal, sementara tim IT mungkin takut akan downtime sistem. Bicarakan dengan penyedia pelatihan Anda, seperti kami di Life Skills ID, untuk menyesuaikan materi, studi kasus, dan role-playing agar relevan dengan tantangan sehari-hari yang dihadapi peserta.

Libatkan Fasilitator Ahli yang Berpengalaman

Topik mengenai ketakutan dan kegagalan adalah topik yang sensitif dan personal. Anda membutuhkan fasilitator yang bukan hanya pembicara motivasi, tetapi seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang psikologi, dinamika organisasi, dan memiliki keterampilan untuk menciptakan ruang yang aman. Fasilitator ahli akan mampu mengelola diskusi sulit dan membimbing peserta menuju wawasan yang bermakna.

Ciptakan Ruang Aman untuk Diskusi dan Interaksi

Pelatihan ini tidak boleh bersifat satu arah seperti kuliah. Efektivitasnya datang dari interaksi, diskusi kelompok kecil, dan berbagi pengalaman. Pastikan lingkungan pelatihan (baik offline di kantor Anda di Surabaya maupun online) bebas dari penghakiman. Partisipasi dari level pimpinan di awal sesi untuk menunjukkan kerentanan (vulnerability) mereka seringkali bisa menjadi pembuka yang sangat kuat.

Lakukan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (Follow-up)

Perubahan budaya tidak terjadi dalam satu hari. Setelah workshop selesai, apa langkah selanjutnya? Rencanakan sesi follow-up atau coaching beberapa minggu kemudian untuk meninjau apa yang telah dipelajari dan diimplementasikan. Integrasikan bahasa growth mindset ke dalam proses performance review Anda. Akui dan rayakan "kegagalan cerdas" (upaya yang gagal tetapi memberikan pelajaran berharga) sama seperti Anda merayakan keberhasilan.

Kesimpulan

Ketakutan akan kegagalan adalah hal yang manusiawi. Namun, ketika ketakutan itu mendominasi budaya perusahaan, ia menjadi penghalang terbesar bagi pertumbuhan. Karyawan yang takut tidak akan pernah memberikan performa terbaiknya. Mereka hanya akan memberikan performa yang "cukup aman".

Mengadakan pelatihan fear of failure untuk tim Anda di Surabaya bukanlah sebuah biaya operasional. Ini adalah investasi strategis. Ini adalah investasi pada resiliensi, inovasi, dan kesehatan psikologis tim Anda. Dengan membekali karyawan alat untuk mengubah ketakutan menjadi pembelajaran, Anda tidak hanya meningkatkan produktivitas mereka, tetapi juga membangun fondasi organisasi yang tangguh, adaptif, dan siap untuk memenangkan persaingan di masa depan.

Jika Anda tertarik untuk memperdalam lagi kemampuan tim Anda dalam mengatasi ketakutan akan kegagalan (fear of failure), pertimbangkan untuk mengikuti In-House Training yang kami tawarkan dari Life Skills ID x Satu Persen. Kami menyediakan berbagai program pelatihan yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan unik perusahaan Anda. Dengan pendekatan yang tepat, workshop ini bisa menjadi investasi terbaik dalam meningkatkan kinerja dan kesejahteraan tim Anda.

Mau tau lebih lanjut tentang pelatihannya? Hubungi Kami untuk Konsultasi:

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah pelatihan ini menjamin karyawan saya tidak akan pernah gagal lagi?

Tujuan pelatihan ini bukanlah untuk menghilangkan kegagalan, karena kegagalan adalah bagian alami dari proses inovasi dan pertumbuhan. Tujuannya adalah untuk mengubah respons karyawan terhadap kegagalan, dari rasa takut yang melumpuhkan menjadi sikap proaktif untuk belajar dan bangkit kembali.

2. Siapa yang sebaiknya mengikuti pelatihan ini? Apakah hanya untuk karyawan baru atau manajer saja?

Pelatihan ini idealnya diikuti oleh semua level, namun dampaknya akan sangat kuat jika dimulai dari level manajer dan pimpinan. Ketika manajer belajar cara merespons kegagalan tim secara konstruktif, mereka akan menciptakan psychological safety yang dibutuhkan oleh bawahan mereka untuk berani mengambil risiko yang sehat.

3. Berapa lama durasi workshop yang ideal untuk topik ini?

Durasi dapat disesuaikan. Kami menawarkan berbagai format, mulai dari intensive workshop satu hari penuh (6-8 jam) hingga program berseri yang dibagi menjadi beberapa sesi (misalnya, 4 sesi @ 2 jam). Kami akan membantu Anda menentukan format yang paling sesuai dengan jadwal dan kedalaman materi yang Anda butuhkan.

4. Bagaimana kami bisa mengukur keberhasilan pelatihan ini?

Keberhasilan dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif. Kami biasa menggunakan survei pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan pola pikir. Secara jangka panjang, Anda dapat melihat indikator seperti peningkatan jumlah ide baru yang diajukan dalam rapat, percepatan waktu penyelesaian masalah, dan umpan balik yang lebih baik dalam survei keterlibatan karyawan (employee engagement survey).

5. Apakah pelatihan ini bisa diadakan secara online untuk tim kami yang sebagian bekerja remote di luar Surabaya?

Tentu saja. Kami sangat berpengalaman dalam menyelenggarakan pelatihan dalam tiga format: offline (tatap muka langsung di kantor Anda di Surabaya), online (melalui platform interaktif), dan hybrid (menggabungkan kedua peserta). Kami memastikan efektivitas dan interaktivitas pelatihan tetap terjaga di semua format.