Key Takeaways
- Peran manajer tradisional yang hanya memberi perintah (direktif) sudah tidak relevan untuk angkatan kerja modern.
- Pergeseran mindset dari manajer menjadi coach berfokus pada pengembangan potensi, pemberdayaan, dan kemandirian tim.
- Manfaat utama managerial coaching adalah peningkatan engagement, retensi talenta, inovasi, dan keterampilan problem-solving karyawan.
- Di pasar kerja Surabaya yang kompetitif, gaya kepemimpinan coaching menjadi krusial untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
- Workshop coaching yang efektif membutuhkan materi yang disesuaikan, fasilitator ahli, dan rencana tindak lanjut yang jelas pasca-pelatihan.

Di tengah dinamika bisnis yang serba cepat, terutama di kota metropolitan seperti Surabaya, perusahaan dituntut untuk terus adaptif dan inovatif. Seringkali, fokus perusahaan tertuju pada strategi, teknologi, atau target penjualan. Namun, banyak yang melupakan aset terpenting sekaligus variabel paling krusial dalam eksekusi strategi: para manajer lini pertama.
Secara tradisional, peran seorang manajer identik dengan memberi arahan, mengawasi pekerjaan, memastikan target tercapai, dan "memadamkan kebakaran" saat masalah muncul. Model ini, yang kita sebut sebagai manager, berfokus pada kepatuhan dan penyelesaian tugas. Namun, model ini seringkali menciptakan ketergantungan. Karyawan menunggu instruksi, enggan mengambil inisiatif, dan bekerja hanya sebatas apa yang diperintahkan.
Kini, kita melihat pergeseran fundamental. Karyawan, terutama generasi baru yang kini mendominasi angkatan kerja, tidak lagi hanya mencari gaji. Mereka mencari tujuan, pengembangan diri, dan lingkungan kerja yang suportif. Mereka tidak ingin sekadar "diatur"; mereka ingin "dikembangkan".
Di sinilah peran coach masuk. Seorang manajer yang bertindak sebagai coach tidak memberikan semua jawaban. Sebaliknya, mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, mendengarkan secara aktif, dan memandu anggota tim untuk menemukan solusi mereka sendiri. Ini adalah transformasi dari micromanaging menjadi empowering.
Pelatihan leadership yang berfokus pada perubahan mindset dari manajer menjadi coach bukan lagi sekadar program nice-to-have. Ini adalah kebutuhan strategis untuk membangun tim yang tangguh, mandiri, dan memiliki kinerja unggul, khususnya di lingkungan kompetitif Surabaya.
Manfaat Workshop 'Manager as Coach' untuk Kinerja Perusahaan

Mengubah manajer menjadi coach adalah investasi yang memberikan dampak berlapis, baik bagi individu maupun bagi kesehatan organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah lima manfaat inti dari penerapan coaching skills dalam kepemimpinan sehari-hari.
1. Mendorong Kemandirian dan Keterampilan Problem-Solving
Manajer tradisional sering menjadi "pemberi solusi". Ketika tim menghadapi masalah, mereka langsung datang ke manajer untuk meminta jawaban. Ini mungkin terasa efisien dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, ini melumpuhkan tim.
Seorang coach akan merespons secara berbeda. Alih-alih memberi jawaban, mereka akan bertanya, "Menurut Anda, apa akar masalahnya?" atau "Apa opsi solusi yang sudah Anda pertimbangkan?". Pendekatan ini "memaksa" karyawan untuk berpikir kritis, menganalisis situasi, dan berani mengambil keputusan. Hasilnya, Anda tidak lagi memimpin tim yang sekadar pelaksana, tetapi tim yang penuh dengan problem-solver mandiri.
2. Meningkatkan Keterlibatan (Engagement) dan Kepemilikan (Ownership)
Keterlibatan karyawan adalah salah satu prediktor terkuat untuk produktivitas. Karyawan yang merasa didengar dan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan akan merasa lebih memiliki (memiliki ownership) atas pekerjaan mereka.
Coaching secara inheren adalah proses yang kolaboratif. Saat seorang manajer meluangkan waktu untuk melakukan sesi coaching, mereka mengirimkan pesan yang jelas: "Saya peduli dengan pendapat Anda dan perkembangan Anda." Karyawan yang merasa dihargai akan lebih proaktif, inovatif, dan bersedia memberikan upaya ekstra, bukan karena diawasi, tetapi karena mereka benar-benar peduli pada hasil akhirnya.
3. Mempercepat Pengembangan Potensi dan Jalur Karier Karyawan
Banyak manajer fokus pada performance review tahunan untuk membahas kinerja. Seorang coach fokus pada performance development setiap saat. Mereka secara konsisten membantu tim mengidentifikasi kekuatan yang perlu diasah dan area yang perlu ditingkatkan.
Dengan memahami aspirasi karier anggota tim, manajer coach dapat menyelaraskan tugas sehari-hari dengan tujuan pengembangan individu tersebut. Ini menciptakan jalur karier yang lebih jelas di dalam perusahaan. Bagi perusahaan, ini berarti membangun talent pipeline internal yang kuat, mengurangi ketergantungan pada perekrutan eksternal untuk posisi-posisi kunci.
4. Membangun Budaya Umpan Balik (Feedback) yang Aman dan Konstruktif
Di banyak perusahaan, feedback adalah sesuatu yang menakutkan, seringkali hanya terjadi saat ada masalah. Budaya coaching menormalisasi umpan balik. Coaching didasarkan pada kepercayaan dan komunikasi dua arah.
Manajer yang terlatih sebagai coach tahu cara menyampaikan umpan balik yang sulit dengan cara yang suportif dan fokus pada perilaku, bukan menyalahkan individu. Mereka juga terlatih untuk meminta feedback dari tim mereka. Ini menciptakan psychological safety, di mana tim berani berbicara jujur tentang tantangan atau kesalahan, sehingga masalah dapat diselesaikan lebih cepat sebelum menjadi krisis.
5. Menurunkan Tingkat Turnover dan Meningkatkan Retensi Talenta
Sebuah ungkapan terkenal mengatakan, "Karyawan tidak meninggalkan perusahaan, mereka meninggalkan manajer mereka." Ini adalah fakta yang menyakitkan namun akurat. Manajer yang micromanage, tidak suportif, atau tidak peduli dengan pengembangan tim adalah alasan utama karyawan berkinerja tinggi mencari peluang di tempat lain.
Manajer yang bertindak sebagai coach secara langsung mengatasi masalah ini. Mereka membangun hubungan yang kuat, menunjukkan kepedulian tulus, dan berinvestasi pada pertumbuhan tim. Karyawan yang merasa didukung dan melihat masa depan di perusahaannya akan berpikir dua kali sebelum menerima tawaran dari kompetitor.
Mengapa Pelatihan 'Manager as Coach' Sangat Dibutuhkan di Surabaya?
Setiap kota memiliki dinamika bisnisnya sendiri. Sebagai pusat ekonomi, perdagangan, dan industri terbesar kedua di Indonesia, Surabaya menghadirkan tantangan dan peluang unik yang membuat keterampilan coaching menjadi sangat relevan.
1. Persaingan Bisnis yang Agresif
Surabaya adalah rumah bagi berbagai industri, mulai dari manufaktur berat, perdagangan, logistik, hingga sektor jasa dan startup digital yang sedang berkembang pesat. Untuk unggul, perusahaan tidak bisa lagi mengandalkan efisiensi operasional semata. Mereka membutuhkan inovasi, kecepatan, dan agilitas. Kualitas-kualitas ini tidak lahir dari kepemimpinan yang kaku dan direktif. Inovasi lahir dari tim yang diberdayakan, yang berani bereksperimen dan mengambil risiko yang diperhitungkan, sebuah lingkungan yang hanya bisa diciptakan oleh seorang coach.
2. Perang Talenta (War for Talent) di Pasar Lokal
Dengan banyaknya perusahaan besar dan multinasional yang beroperasi di Surabaya, perebutan talenta terbaik sangat ketat. Angkatan kerja di Surabaya, terutama talenta muda yang terdidik, memiliki ekspektasi tinggi. Mereka tidak hanya membandingkan gaji antar perusahaan, tetapi juga membandingkan budaya kerja dan peluang pengembangan. Perusahaan yang menawarkan manajer yang suportif dan bertindak sebagai coach akan memiliki employer brand yang jauh lebih kuat untuk menarik dan mempertahankan talenta-talenta ini.
3. Kebutuhan Akan Pemimpin yang Adaptif
Dinamika pasar yang cepat berubah menuntut pemimpin yang juga adaptif. Model manajer "serba tahu" sudah usang. Pemimpin modern harus rendah hati untuk mengakui bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban. Peran mereka bergeser menjadi fasilitator yang membantu tim menavigasi ketidakpastian. Keterampilan coaching adalah inti dari kepemimpinan adaptif ini, memungkinkan manajer untuk memimpin secara efektif bahkan ketika mereka tidak memiliki peta yang jelas.
Cara Mengadakan Workshop 'Manager as Coach' yang Efektif di Perusahaan Anda

Mengadakan workshop satu hari dan berharap semua manajer Anda berubah adalah angan-angan. Transformasi mindset membutuhkan pendekatan yang terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah untuk memastikan pelatihan coaching di perusahaan Anda memberikan dampak nyata:
1. Sesuaikan Materi dengan Kebutuhan Spesifik Tim Anda
Pelatihan coaching yang generik seringkali gagal. Lakukan asesmen awal. Apakah tantangan terbesar manajer Anda saat ini? Apakah mendelegasikan tugas? Memberikan feedback sulit? Atau mengelola karyawan berkinerja tinggi? Dengan memahami kebutuhan spesifik, materi pelatihan dapat disesuaikan (di-customize) agar relevan dan langsung dapat diterapkan.
2. Libatkan Fasilitator Ahli yang Berpengalaman
Coaching adalah keterampilan praktis, bukan sekadar teori. Anda membutuhkan fasilitator yang tidak hanya memahami konsep coaching, tetapi juga memiliki pengalaman praktis dalam menerapkannya di konteks korporat. Fasilitator ahli, seperti yang kami miliki di Life Skills ID x Satu Persen, akan menggunakan metode interaktif seperti studi kasus, role-play langsung, dan sesi umpan balik yang mendalam untuk membangun kepercayaan diri para manajer.
3. Ciptakan Ruang Aman untuk Diskusi dan Interaksi
Banyak manajer enggan mengakui kesulitan mereka di depan rekan kerja. Workshop yang efektif harus menciptakan lingkungan yang aman secara psikologis (psychological safety). Ini bukan saatnya untuk saling menilai, tetapi untuk belajar bersama. Pastikan sesi dirancang untuk diskusi kelompok kecil yang jujur dan refleksi pribadi, sehingga peserta berani terbuka tentang tantangan nyata yang mereka hadapi.
4. Lakukan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (Follow-up)
Pelatihan adalah sebuah permulaan, bukan akhir. Perubahan perilaku membutuhkan penguatan terus-menerus. Rencanakan sesi tindak lanjut, misalnya 1-3 bulan setelah workshop. Ini bisa berupa sesi berbagi (di mana manajer menceritakan keberhasilan dan kegagalan mereka dalam menerapkan coaching) atau sesi coaching lanjutan untuk menyegarkan kembali keterampilan mereka. Tanpa tindak lanjut, peserta cenderung kembali ke kebiasaan lama mereka.
Kesimpulan
Transformasi dari seorang manajer yang mengontrol menjadi coach yang memberdayakan adalah pergeseran paling fundamental dalam kepemimpinan modern. Ini bukan tentang menghilangkan otoritas atau tanggung jawab, tetapi tentang bagaimana otoritas itu digunakan untuk mengeluarkan potensi terbaik dari setiap individu dalam tim.
Di tengah ketatnya persaingan bisnis di Surabaya, memiliki manajer yang hanya pandai mengatur tugas tidak lagi cukup. Anda membutuhkan pemimpin yang mampu membangun talenta, menginspirasi keterlibatan, dan memimpin dengan empati.
Berinvestasi dalam pelatihan managerial coaching bukanlah biaya operasional. Ini adalah investasi strategis untuk masa depan perusahaan Anda. Ini adalah cara Anda membangun organisasi yang tidak hanya mencapai target hari ini, tetapi juga siap menghadapi tantangan hari esok dengan tim yang tangguh, inovatif, dan loyal.

Jika Anda tertarik untuk memperdalam lagi kemampuan leadership dan coaching tim Anda, pertimbangkan untuk mengikuti In-House Training yang kami tawarkan dari Life Skills ID x Satu Persen. Kami menyediakan berbagai program pelatihan yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan unik perusahaan Anda. Dengan pendekatan yang tepat, workshop ini bisa menjadi investasi terbaik dalam meningkatkan kinerja dan kesejahteraan tim Anda.
Mau tau lebih lanjut tentang pelatihannya? Hubungi Kami untuk Konsultasi:
- WhatsApp: 0851-5079-3079
- Email: