Key Takeaways:
- Cewek menghadapi risiko dua kali lipat kehilangan semangat kerja akibat stres dibanding cowok
- Peran ganda sebagai pekerja dan pengurus rumah tangga menjadi faktor utama
- 30% pekerja sektor keuangan mengalami stres kerja, dengan cewek dan pekerja muda paling rentan

Kamu pernah nggak sih ngerasa stres banget sama kerjaan sampai rasanya pengen quit aja? Apalagi kalau kamu seorang cewek yang harus juggling antara karir dan urusan rumah. Ternyata, ini bukan cuma perasaan kamu aja lho.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa, cewek berisiko dua kali lipat kehilangan semangat kerja akibat stres dibandingkan cowok. Data ini jadi alarm buat kita semua, terutama para cewek yang sedang berkarir.
Fenomena ini menarik perhatian aku karena banyak temen-temen cewek yang cerita tentang beban mental mereka. Mulai dari deadline kantor yang numpuk, sampai urusan rumah yang nggak ada habisnya. Belum lagi ekspektasi sosial yang kadang bikin overwhelmed..
Yang bikin masalah ini makin kompleks, ternyata hampir 30% pekerja di sektor keuangan mengalami stres kerja. Dan tebak siapa yang paling rentan? Yup, cewek dan pekerja muda di bawah 40 tahun. Ini bukan angka yang kecil dan perlu jadi perhatian serius.
Buat kamu yang penasaran kenapa cewek lebih rentan stres di tempat kerja, yuk kita bahas lebih dalam di bagian selanjutnya. Aku bakal jelasin faktor-faktornya dan gimana cara mengatasinya.
Kenapa Cewek Lebih Rentan Stres?

Double Burden: Peran Ganda yang Membebani
Cewek sering kali harus menjalani dua peran sekaligus, yakni sebagai profesional di tempat kerja dan pengurus rumah tangga di rumah. Setelah seharian disibukkan dengan meeting, deadline, dan tanggung jawab profesional lainnya, mereka masih harus mengurus kebutuhan rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah, atau bahkan mengurus anak. Beban ganda ini menciptakan tekanan mental dan fisik yang signifikan, terutama jika mereka tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari pasangan atau anggota keluarga lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa cewek pekerja lebih rentan mengalami stres karena tuntutan peran ganda ini. Hal ini bukan hanya soal waktu, tetapi juga energi mental yang terkuras. Tidak heran, banyak cewek merasa kelelahan secara emosional dan sulit menemukan waktu untuk diri sendiri. Jika kamu sedang berada dalam situasi ini, penting untuk mencari cara untuk mengelola stres dengan lebih efektif.
Salah satunya adalah dengan mengikuti sesi Life Coaching Satu Persen. Dengan bantuan life coach profesional, kamu bisa mempelajari teknik manajemen waktu dan stres yang tepat, sehingga dapat menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi.
Tekanan Sosial dan Budaya
Selain beban ganda, tekanan sosial dan budaya juga menjadi faktor signifikan yang memengaruhi kesehatan mental cewek. Di banyak masyarakat, masih ada stereotip yang menganggap cewek sebagai sosok yang lebih emosional dan kurang mampu menghadapi tekanan dibandingkan cowok. Ekspektasi ini sering kali membuat cewek merasa harus bekerja lebih keras untuk membuktikan kemampuan mereka di tempat kerja, sementara di sisi lain tetap harus memenuhi standar ideal sebagai ibu, istri, atau anak cewek yang "sempurna."
Budaya ini memberikan beban mental yang berat, karena cewek sering merasa tidak cukup baik dalam menjalani peran mereka. Akibatnya, mereka bisa mengalami perasaan cemas, rendah diri, atau bahkan burnout. Tekanan sosial ini juga dapat membuat cewek ragu untuk meminta bantuan atau mengomunikasikan kebutuhan mereka, karena takut dianggap lemah atau tidak kompeten.
Bagaimana Cara Mengatasinya?

1. Kenali Batas Diri
Salah satu langkah penting dalam mengelola stres adalah memahami batas kemampuan diri sendiri. Jangan ragu untuk mengatakan bahwa kamu membutuhkan bantuan, baik di tempat kerja maupun di rumah. Delegasikan tugas jika memungkinkan, dan jangan merasa bersalah untuk melakukannya. Mengetahui kapan harus berhenti dan beristirahat adalah bentuk perawatan diri yang penting.
2. Komunikasi Asertif
Belajar mengatakan "tidak" untuk hal-hal yang di luar kapasitasmu adalah keterampilan yang sangat berguna. Dengan komunikasi asertif, kamu bisa mengungkapkan kebutuhan atau pendapatmu tanpa merasa bersalah atau merugikan orang lain. Jika kamu merasa sulit melakukannya, workshop komunikasi asertif yang diselenggarakan oleh Life Skills x Satu Persen bisa menjadi solusi. Workshop ini dirancang untuk membantu cewek mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, sehingga mereka dapat menghadapi berbagai tekanan dengan lebih percaya diri. Untuk jadwal dan informasi workshop, hubungi CP di 0851-7537-4878.
3. Self-Care Routine
Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, meskipun hanya 30 menit sehari. Aktivitas sederhana seperti meditasi, olahraga ringan, atau membaca buku favorit bisa membantu meredakan stres dan memulihkan energi. Self-care bukanlah bentuk egoisme, melainkan cara untuk memastikan kamu tetap sehat secara fisik dan mental agar bisa menjalani peranmu dengan lebih baik.
Selain itu, coba jadikan self-care sebagai bagian dari rutinitas harianmu. Mulai dari tidur yang cukup, makan makanan bergizi, hingga memanjakan diri dengan aktivitas yang kamu nikmati. Saat kamu merasa lebih baik tentang dirimu sendiri, kamu akan lebih mampu menghadapi tekanan yang datang.
Kesimpulan

Stres adalah hal yang wajar dialami, terutama oleh cewek yang menjalani berbagai peran dalam hidup mereka. Namun, dengan mengenali batas diri, membangun komunikasi asertif, dan rutin melakukan self-care, stres dapat dikelola dengan baik. Ingat, tidak ada yang salah dengan meminta bantuan atau mengambil waktu untuk diri sendiri. Jika kamu ingin memulai perjalanan ini, bergabunglah dalam kelas online “Mindfulness: How to Accept, Forgive, and Move On” kamu dapat menemukan keseimbangan dalam hidup dan menikmati hidup yang lebih sehat secara mental. Mari jadikan langkah kecil ini sebagai awal untuk meraih kebahagiaan dan kedamaian yang lebih besar.
FAQ
Mengapa cewek lebih rentan mengalami stres dibanding cowok?
Cewek sering menghadapi double burden, yaitu tanggung jawab sebagai profesional dan pengurus rumah tangga. Selain itu, ekspektasi sosial dan stereotip gender juga menambah tekanan mental yang mereka rasakan.
Apa itu double burden dan bagaimana dampaknya terhadap cewek?
Double burden adalah situasi di mana cewek menjalankan dua peran utama: sebagai pekerja dan pengurus rumah. Beban ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, serta meningkatkan risiko stres.
Bagaimana tekanan sosial memengaruhi stres pada cewek?
Tekanan sosial seperti stereotip gender dan ekspektasi untuk tampil "sempurna" baik di rumah maupun tempat kerja sering membuat cewek merasa tidak cukup baik, memicu kecemasan dan stres.
Apa langkah pertama yang bisa diambil cewek untuk mengatasi stres?
Langkah pertama adalah mengenali batas diri. Jangan ragu untuk meminta bantuan, delegasikan tugas, dan berani mengatakan “tidak” untuk hal-hal di luar kapasitas.
Bagaimana komunikasi asertif membantu mengelola stres?
Komunikasi asertif memungkinkan cewek menyampaikan kebutuhan dan batasan mereka tanpa rasa bersalah, sehingga membantu mengurangi tekanan mental.
Apa itu self-care dan mengapa penting untuk cewek?
Self-care adalah praktik merawat diri sendiri, seperti berolahraga, meditasi, atau sekadar me-time. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental agar tetap mampu menjalani berbagai peran.